Selasa, 24 Juni 2014

Seni adalah hal yang indah dan menyenangkan untuk dinikmati, termasuk bagi orang yang tidak tahu menahu tentang seni. Sebagai bentuk apresiasi terhadap karya seni anak bangsa, diadakanlah Jogja Art Festival 2014 yang bertempat di Taman Budaya, Yogyakarta. Wisata Seni Yogyakarta Jogart 2014 berlangsung dari 7-22 Juni 2014, dan akan diperpanjang sampai tanggal 29. Pada even ini dipamerkan karya seni dari Djoko Pekik yang legendaris “Go to hell with your aid”.

Go to hell with your aid Jogart
Go to hell with your aid
A. Karya Seni yang Dipamerkan
Karya seni yang dipamerkan dalam even ini sangat bervariasi, dari seni lukis, pahat, patung, efek visual dan suara, hingga karya abstrak. Saat baru memasuki Taman Budaya, anda akan disambut oleh barisan patung karung goni yang unik. Karya seni ini menggambarkan berbagai tipe manusia. Saat masuk ke dalam ruang pameran, anda akan menemui ratusan koleksi yang dipajang satu per satu dengan tata ruang yang indah dan estetik.

Ada beberapa karya seni yang menarik menurut saya. Salah satu yang membuat mata saya terbelalak adalah karya seni dari Djoko Pekik berupa Lukisan dengan judul “Go to hell with your aid”. Seniman ternama asal Jogja, Djoko Pekik membanderol harga untuk kolektor lukisan sejumlah 6 Milyar Rupiah. Karya ini mengingatkan pada kelakuan perusahaan tambang asing yang menguras perut bumi Indonesia di Papua dan Nusa Tenggara. Djoko tak biasa memakai bahasa Inggris untuk judul karyanya. Selain Djoko Pekik, even ini juga memamerkan karya seni dari Amrus Natalsya dan Edhi Sunarso yang merupakan seniman senior. Art Jog kali ini bertema Legacy of Power yang sangat berbau politik. “Mereka mewakili seniman yang mengalami perubahan politik pada masa lalu.

Patung Karung Goni jogart
Patung Karung Goni
B. Karya Seni dan Narsisme Pemuda
Animo masyarakat dalam even ini sangat luar biasa. Anda harus siap berdesak-desakan dengan orang lain karena pengunjung pameran ini membludak. Kebanyakan pengunjung pameran ini adalah anak muda yang menenteng kamera, baik dari handphone sampai SLR untuk mengabadikan karya seni itu. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka bukan mengambil gambar fokus pada karya seni, melainkan memilih berfoto narsis bersama karya seni. 

Dengan berbagai gaya dan cara, mereka bergaya di depan karya seni ini agar dapat dipamerkan di sosial media, layaknya Facebook dan Instragram. Memang tidak ada yang salah, setiap orang memiliki cara menikmati seni dengan cara yang berbeda. Yang pasti, mari kita apresiasi seni dan hidupkan kreativitas Indonesia !! 

Baca juga : Wisata Alam dan Budaya di Desa Wisata PentingsariWisata Mainan Tradisional di Kampung Dolanan

0 komentar:

Posting Komentar