Senin, 11 Januari 2016

Akhir pekan adalah waktu yang cocok untuk berlibur bersama keluarga atau orang yang dicintai. Beberapa hari yang lalu pacar saya tag saya di Instagram foto Kebun Teh Nglingo dan Puncak Kukusan, hmmmm, karena aku cowo peka maka langsung kuajak travelling ke Kebun Teh Nglingo dan Puncak Kukusan pada akhir pekan. Dari foto sih terlihat menarik, tapi kita lihat nanti bagaimana sebenarnya pemandangan aslinya, hehe.

 Kebun Teh Ngilngo
Kebun Teh Ngilngo

Kebun Teh Nglingo dan Puncak Kukusan berada di perbatasan antara Kulon Progo, Yogyakarta dengan Magelang. Apabila anda dari Yogyakarta, jalan tercepat adalah melalui jalur Jalan Magelang --> Setelah Nasmoco belok Kiri arah Cebongan --> Ikuti terus jalan kebon agung sampai ujung --> Ikuti jalan Minggir --> Ikuti jalur arah ke Purworejo --> Setelah itu jalan akan mulai menanjak berarti anda hampir sampai.

Estimasi perjalanan dari Yogyakarta adalah 1,5-2 jam menggunakan sepeda motor menempuh kurang lebih 30 KM. Jalan menanjak cukup ektrim dan berbelok tajam sehingga bus susah untuk menjangkau. Kendaraan yang mungkin adalah sepeda motor dan mobil. Kualitas jalan sudah lumayan baik, tetapi perlu diantisipasi longsoran dan licinnya jalan pada musim hujan.

Sebelum berangkat, pastikan kendaraan anda dalam kondisi prima karena medan yang anda lewati tidak biasa, terutama kemampuan rem dan bahan bakarnya. Sepanjang tanjakan sangat jarang penjual bahan bakar minyak. Waktu penanjakkan bisa memakan waktu 30 menit dengan kecepatan sedang. Jika anda tidak ingin menanjak dengan mobil anda, terdapat kendaraan shuttle sebelum menanjak. Anda dapat memarkir kendaraan anda di area yang masih lumayan datar ini.

Jika motor atau mobil anda berani, tancap gas untuk mendaki, gunakan gigi rendah agar mesin kuat mendaki beberapa kemiringan yang mencapai 20 derajat. Tiket masuk ke areal kebun teh cukup murah, yaitu IDR 3.000 per orang. Anda akan menemukan tempat pemungutan retribusi (TPR) 1 km sebelum memasuki areal kebun teh. Area perkir kendaraan bermotor lumayan luas, untuk mobil anda harus memarkir di area parkir terbawah, akan tetapi jika anda membawa motor dapat terus mendaki karena tepat di depan kebun teh terdapat beberapa spot parkir sepeda motor. Biaya parkir untuk sepeda motor IDR 2.000.

Saya memarkirkan kendaraan di aprea terbawah sehingga harus mendaki jalan aspal menajak sepanjang 300 meter baru bisa melihat panorama kebun teh nan hijau. Ini pertama kalinya saya melihat langsung tanaman teh, saya coba cium daunnya, ternyata tidak bau teh, hehe, harus diolah dulu keless. Karena hari ini adalah Minggu, maka pengujung area wisata ini lumayan ramai. Tentu saja, mereka membawa tongkat selfie yang memanjang ratusan meter (eh,,).

Luas kebun teh pada area ini saya definisikan tidak terlalu luas, tetapi indah. Hawa udara yang sejuk dan lokasi yang diatas bukit membuat daerah ini cocok untuk menanam teh. Saya menyempatkan berfoto dengan pasangan saya dan beberapa kali mengambil panorama kebun teh bak parmadani hijau. Setelah puas mengambil foto, kami melihat puncak kukusan di barat kami sehingga kami tertantang untuk mendaki pucak bukit tersebut. Kami berjalan menapaki jalan tanah menuju pendakian bukit mungil ini. Sebelum naik kami diminta membayar TPR lagi IDR 2.000 per orang, tiket untuk mendaki gunung kukusan, atau bukit kukusan lebih tepatnya, hehe.

puncak kukusan
Puncak Kukusan

Puncak bukit ini ada 2, dan masing-masing mempunyai kemiringan yang lumayan, bisa sampai 40 derajat. Bukit tertinggi membutuhkan waktu pendakian 10 menit, sedangkan satunya hanya 5 menit. Panorama dari atas puncak kukusan cukup indah dan sejuk. Di atas bukit ini ada banyak bunga-bunga liar dengan ratusan capung dan kupu-kupu yang bergerak kesana kemari.

Setelah puas menikmati pemandangan di Kebun Teh Nglingo dan Puncak Kukusan saya turun untuk pulang ke Yogyakarta, tetapi karena kami merasa haus dan lapar maka kami berhenti sejenak di warung sederhana warga di tengah kebun teh. Sambil menikmati es saya berbincang-bincang dengan penjaga warung dan warga setempat. Saya bertanya seputar teh dan kehidupan warga setempat. Dan ternyata gengs, aku baru tahu kalau teh hijau, teh hitam, dan teh putih itu dibuat dari pohon teh yang sama, ckckck. Berikut penjelasan warga setempat. “teh hitam itu teh yang sebelumnya dijemur dahulu baru disangrai di pabrik, kalo teh hijau, itu tanpa dijemur langsung disangrai, sedangkan teh putih, prosesnya dijemur sampai kering, tanpa disangrai”. Usul punya usul, teh putih itu harganya mahal karena pemetikannya harus sebelum matahari terbit dan hanya 3 daun teratas yang diambil. Warga setempat menjual daun teh mentah kepada pabrik dengan harga IDR 1.800an per Kg.

Demikian gengs cerita perjalanan di Kebun Teh Nglingo dan Puncak Kukusan yang lumayan asyik dan menambah ilmu, walau pegalnya masih terasa sampai sekarang, hehe.

1 komentar:

  1. Wah asik sama pacar kesituuu.. Ternyata Kalau ke gunung kukusan ini juga bisa lewat magelang juga lho, lengkapnya baca disini http://kukau.blogspot.com/2016/02/gunung-kukusan-via-magelang-dan-jogja.html hehe,baru aku survey bulan lalu, bisa lewat salaman, magelang

    BalasHapus